Senin, 05 Maret 2012

REMAJA MINGGU INI; HALUAN MINGGU, 1 PEBRUARI 1998

WIDIA WINATA, itulah nama dari tamu kita minggu ini, penampilan karismatik, keibuan dan tidak pelit senyum ini, barusan saja memperoleh juara 1 Lomba Cerdas Tangkas tingkat SLTA se kodya Padang Panjang dalam rangka Pembudidayaan Pemasyarakatan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (LP2-P4). "Sebagai generasi muda pelanjut tongkat estafet perjuangan bangsa dari orang-orang tua yang telah terdahulu kita perlu membudidayakan dan memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari, tingkah laku keseharian pun haruslah menjiwai diri generasi muda". Ungkap gadis yang berkacamata minus 1/4 ini.
Gadis kota Sanjai kelahiran Jambi, 30 Desember 1980 ini punya obsesi ingin memberikan kontribusi terbaik untuk sekolahnya, kendati pun sekarang baru duduk di kelas II MAPK Diniyyah Puteri Padang Panjang. "Setelah berhasil saya ingin mengabdi di Diniyyah Puteri," kilahnya. Gadis yang sedari kecil bercita-cita menjadi dosen profesional di bidang psychology dan kewartawanan ini mulai menjajaki kemampuannya dengan aktif di sekolah baik intra maupun ekstra seperti; pernah menjabat Ketua Redaksi Majalah FARP (Media Jurnalistik Siswa), aktif di Majalah Dinding "Muslimah Kontemporer" Diniyyah Puteri. Prestasinya juga menonjol di bidang kepenulisan seperti pernah juara II Lomba Karya Ilmiah tingkat sekolahnya.
"Wid" panggilan akrabnya punya motto "Hiduplah dengan penuh berkarya". Selain itu Wid juga punya hobi membaca, menulis ilmiah populer, filateli, korespondensi dalam dan luar negeri serta menyenangi musik bernuansa religi. Tertopang salam buat seluruh pembaca Haluan Minggu. Wid pulang dulu ya kaak," katanya berlalu sambil meninggalkan penulis. (A. Salim Rampanai) ###

Koran Haluan Minggu ini disimpan oleh Bapak Wid sejak diterbitkan Pebruari 1998. Bapak mendisain khusus untuk dipajang di ruang tamu. Ketika rumah kami pindah dari Perawang ke Bukittinggi, dokumen-dokumen prestasi banyak yang hilang. Dari semua media cetak dan elektronik yang pernah menampilkan Wid sebagai bintang tamu, hanya Haluan Minggu ini yang tersisa. Rubrik yang digemari ini sering menjadi bahan pembicaraan di sekolah-sekolah sekitar Sumatera Barat dan Riau.


Pikiran Wid adalah bahwa cita-cita harus dipupuk sejak usia dini. Apa yang menjadi impian harus ditorehkan dengan jelas dan tegas agar memiliki pedoman dalam arah perjalanannya. Hal yang sederhana dilakukan dengan rajin bertanya kepada orang-orang yang sudah menapaki cita-cita itu. Seperti cita-cita Wid ingin menjadi dosen sudah terpikirkan sejak berusia kelas tiga SD. Hasil pengamatan kepada seorang guru yang tulus bernama Bu Ani, membuat Wid berusaha untuk menjadi guru dari para guru.

 

1 komentar: